alam setiap kamus bahasa Latin, entri untuk sebuah kata kerja tidak pernah ditulis dalam bentuk dasarnya, yaitu bentuk infinitivus. Semua kata kerja selalu ditulis dalam bentuk tunggal pertama praesens (untuk menunjuk waktu kini), perfectum (untuk menunjuk waktu lampau), dan bentuk participium perfectum (untuk dasar pembentukan kata kerja pasif dan kata sifat). Kemudian, pada akhir entri kata kerja tersebut selalu ada angka Romawi-nya.
Sebuah contoh dalam terbitan Kamus Latin-Indonesiadisusun oleh K. Prent, J. Adisubrata, dan W.J.S. Poerwadaminta: Kanisius, Yogyakarta 1969, tertulis: “corrumpo, -rupi, -ruptum, III”. Entri itu harus dibaca sebagai “corrumpo, corrupi, corruptum, III”, yang artinya “sekarang saya merusak” (corrumpo: bentuk aktif tunggal pertama praesens), “saya telah merusak” (corrupi: bentuk aktif tunggal pertama perfectum), dan “yang telah dirusak” (corruptum: bentuk participium perfectum pasif). Angka Romawi III menunjuk pada coinugatio (konjugasi) ke-3 dari infinitivus (kata dasar) “corrumpere” (merusak).
Dalam bahasa Latin terdapat empat konjugasi atau kumpulan akhiran baku yang dipakai untuk menunjuk pelaku dari kata kerja (tunggal: saya, kamu , dia, atau jamak: kami (kita), kalian, mereka), kapan tindakan itu dilakukan/terjadi (sekarang, dulu, dan akan datang), sifat aktif atau pasif dari kata kerja tersebut, serta suasana psikologis dari tindakan tersebut (sebuah harapan, perintah, atau proses). Keempat konjugasi itu ditandai dengan akhiran yang berbeda-beda, yaitu:
- Akhiran untuk coniugatio I adalah: -are: contoh “amare” (mencintai);
- Akhiran untuk coniugatio II adalah: -ere: contoh “monere” (menasehati);
- Akhiran untuk coniugatio III adalah: -ere: contoh “mittere” (mengirim);
- Akhiran untuk coniugatio IV adalah: -ire: contoh “audire” (mendengar).
(dikutip dari Proverbia Latina hal. 339)
.L.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar