IN NOMINE DEI MISERATORIS, MISERICORDIS

Lege in nomine Domini tui, qui creavit:

Sabtu, 05 Maret 2011

VERBVM

Gothic_K_lata kerja merupakan unsur yang penting dalam suatu kalimat, menunjukkan cara berada atau tindakan dari pokok kalimat atau subyek. Seperti halnya kata benda, maka kata kerja dalam bahasa Latin juga terdiri dari: akar kata, tema vokal, dan (akhiran) sufiks, e.g. laud-a-t (ia memuji).

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa pokok kalimat atau subyek tidak selalu terdiri dari kata benda. Bisa saja pokok kalimat itu merupakan kata ganti orang, yakni saya, kamu, dia, kami, kalian, dan mereka. Pokok kalimat itu, dalam bahasa Latin dinyatakan dengan akhiran dalam kata kerja.

 

Perhatikanlah contoh di bawah, dimana yang dicetak miring adalah akhiran kata kerja yang menunjukkan siapa pokok kalimatnya:

 

Iustitiam amo.

Saya cinta keadilan.

Iustitiam amas.

Kamu cinta keadilan.

Iustitiam amat.

Dia cinta keadilan.

Iustitiam amamus.

Kami cinta keadilan.

Iustitiam amatis.

Kalian cinta keadilan.

Iustitiam amant.

Mereka cinta keadilan.

 

Dalam setiap kalimat Latin harus ada kata kerja yang dikonjugasikan; pada kata kerja itu harus tampak:

1.  Subiectum (pokok) kalimat itu: saya, engkau, dia, kami, kalian, mereka, dsb;

2.  Tempus (waktu) kalimat itu: sekarang, dahulu, atau akan datang;

3.   Genus kalimat: aktif atau pasif;

a. Bentuk kerja aktif bila pokok kalimat (subyek) melakukan tindakan yang dinyatakan kata kerja tersebut. Kata kerja aktif ini ada yang transitif (mempunyai obyek) dan intransitif (tidak memiliki obyek). e.g.:

  • Magister scientiam amat. Guru cinta pengetahuan(transitif).
  • Pater ridet. Ayah tertawa (intransitif).

b.  Bentuk kata kerja pasif bila pokok kalimat dikenai tindakan yang dinyatakan oleh kata kerja tersebut. Kalimat aktif yang bisa dipasifkan adalah kalimat transitif. e.g.:

  • Scientia a magistro amatur. Pengetahuan dicintai oleh guru.

4.  Modus kalimat: berita, perintah, atau ajakan.

 

SVBIECTVM: Perhatikan bahwa kata ganti orang (pronomina persona) hanya dilatinkan kalau perlu, supaya isi kalimat jelas, dan untuk memberi tekanan atau mengemukakan pertentangan; pada umumnya subiectum kalimat cuku dijelaskan dengan sifiks kata kerja.

 

TEMPVS: dengan pemakaian tempus, bahasa Latin menyatakan dua hal:

a.   Waktu terjadi kata kerja itu yaitu: sekarang, nanti, atau tadi;

b.   Apakah terjadinya sedang terjadi ataukah telah selesai.

 

TEMPORA DVRATIVA dipakai untuk menyatakan bahwa kata kerja sedang dilakukan:

Praesens untuk kata kerja yang sedang dilakukan pada saat sekarang.

Imperfectum untuk kata kerja yang sedang dilakukan pada saat yang lampau.

Futurum untuk kata kerja yang sedang dilakukan pada saat yang akan datang.

 

TEMPORA PERFECTIVA dipakai untuk menyatakan bahwa kata kerja tidak berlaku lagi karena pekerjaan telah selesai:

Perfectum untuk kata kerja yang selesai pada saat sekarang.

Plusquamperfectum untuk kata kerja yang telah selesai pada saat yang lampau.

Futurum exactum untuk kata kerja yang akan selesai pada saat yang akan datang.

 

MODVS: Modus adalah isi atau sikap ungkapan suatu kata kerja.

Ada modus personal, yakni yang memiliki akhiran sesuai dengan pokok kalimatnya. Yang termasuk dalam modus personal ini adalah:

 

a.   Imperativus menyatakan kalimat perintah.

Dalam modus imperativus dibedakan apakah yang diperintah itu satu orang atau banyak. Perintah ini juga dibedakan untuk waktu sekarang atau nanti. e.g.:

  • Ama scientiam! (Kamu) Cintailah pengetahuan!
  • Amate scientiam! (Kalian) Cintailah pengetahuan!
  • Amato scientiam! (Kamu) Cintailah nanti pengetahuan!
  • Amatote scientiam! (Kalian) Cintailah nanti pengetahuan!

b.   Indicativus menyatakan kalimat berita.

Yang dimaksudkan dengan modus indicativus kata kerja yang menyatakan kenyataan, baik di masa lampau, sekarang maupun yang akan datang. e.g.:

  • (Ego) Psalmum canto. Saya sekarang menyanyikan mazmur.
  • (Ego) psalmum cantavi. Saya sudah menyanyikan mazmur.
  • (Ego) psalmum cantabo. Saya akan menyanyikan mazmur.

c.   Coniunctivus menyatakan kalimat ajakan, pengandaian, harapan, dsb.

Modus coniunctivus untuk menyatakan pengandaian (pada masa lampau maupun yang akan datang) dan harapan (pada masa yang akan datang). e.g.:

  • Dominum semper glorificem! Semoga aku selalu memuliakan Tuhan.
  • Diliges proximum tuum. Hendaknya engkau mencintai sesamamu.
  • Paulus in domum intrat, ut Petrum videat. Paulus masuk ke rumah, untuk melihat Petrus.

Gothic_Capital_Ada juga modus impersonal, yakni kata kerja yang tidak mempunyai akhiran untuk masing-masing pokok kalimat, melainkan mempunyai akhiran yang sama untuk semua. Masuk dalam modus impersonal ini adalah kata-kata kerja yang berfungsi/difungsikan sebagai kata benda: infinitivus, gerundium, supinum; demikian juga ada kata-kata kerja yang difungsikan sebagai kata sifat: participium dan gerundivum.

 

Setiap kata kerja Latin mempunyai beberapa bentuk, yang dipergunakan secara substantivum atau secara adiectivum yaitu:

Infinitivus: Kata kerja dipakai secara substantivum yang menjadi subiectum atau obiectum kalimat. (Menurut akhiran infinitivus praesentis semua kata kerja latin merupakan coniugatio yaitu golongan kata kerja).

Participium: Kata kerja yang dipakai secara substantivum atau adiectivum.

DIES SOLIS

A.D. IX KAL. MART.

MMDCCLXIV A.V.C.

.L.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar