ang dimaksudkan dengan aksen adalah cara pengucapan suatu vokal (dalam suatu suku kata); apakah suatu vokal itu diucapkan secara pendek atau panjang. Vokal yang diucapkan secara pendek di atasnya diberi tanda “ ˘ ” (eg. fugĕre, dicĕre, interficĕre); sedangkan vokal yang diucapkan secara panjang ditandai dengan “ ˉ ” (eg. timēre, laudāvi, amavīsti).
Dalam bahasa Latin penting memperhatikan nilai panjang-pendeknya suatu vokal, untuk menentukan cara pengucapakan suatu kata, yakni di mana aksen (tekanan suara) harus diberikan dalam suatu kata. Kiranya cara pengucapan ini sangat penting dalam bahasa Latin, selain akan mempengaruhi keindahan, namun terutama menentukan arti kata tersebut. Contoh:
- pŏpulus (bangsa, rakyat) | - pōpulus (sejenis pohon) |
- lĕvis (ringan) | - lēvis (licin) |
Memang mengenai aksen ini cukup sulit, mengingat bahwa bahasa Latin tidak lagi menjadi bahasa percakapan sehingga kita tidak bisa mendengarkannya.
Namun ada beberapa aturan yang masih bisa menjadi pedoman:
- Pada umumnya tekanan suara terletak dalam suku kata kedua dari belakang dari suatu kata. Contoh: timēre (baca timére), amāre (baca amáre).
- Pada kata yang terdiri dari 3 suku kata atau lebih, tekanan aksen jatuh pada suku kata kedua dari belakang jika vokalnya “panjang”, namun bila vokal dalam suku kata kedua dari belakang tersebut pendek, maka tekanan jatuh pada suku kata ketiga dari belakang. Contoh: fugĕre (baca fúgere), dicĕre (baca dícere), interficĕre (baca interfícere).
- Aksen tidak pernah jatuh pada suku kata keempat atau lebih (dari belakang) dari suatu kata, kendatipun vokal pada suku kata kedua dari belakang bernilai pendek. Demikian juga tidak pernah jatuh pada suku kata pertama dari belakang. Kendati akan ditemukan, itu karena ada suatu vokal yang hilang. Contoh: Adúc! (bentuk perintah dari kata kerja aducere; aslinya sebenarnya Adúce!
Untuk mempermudah cara pengucapan yang tepat, maka dalam beberapa teks biasanya disertai dengan tanda tekanan suara (aksen) dengan tanda ′ (eg. fúgere, dícere, fácere). Namun biasanya dalam kebanyakan teks tidak ditunjukkan baik panjang-pendeknya vocal maupun tekanan suku katanya. Untuk itu tidak ada cara lain kecuali melihat di kamus, itupun kalau di kamus di tunjukkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar